BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan
teknologi pun semakin canggih. Hal ini membuat para ahli semakin antusias dalam
melakukan penelitian di luar angkasa. Seperti Copernicus, ia mengemukaan teori “Heliosentris”, yang menyatakan bahwa sebenarnya bumi tidak memiliki
kedudukan istimewa di alam semesta ini. Bumi adalah salah satu planet yang
bersama planet-planet lain bergerak mengitari matahari. Meskipun sejak abad 18
manusia sudah menyadari bahwa bumi adalah sebuah planet yang bergerak mengitari
matahari, kesadaran ini baru muncul dengan kuat pada abad ke-20. Pada masa ini
penerbangan pesawat ruang angkasa semakin maju. Gambar-gambar bumi yang dilihat
dari angkasa hasil pemotretan pesawat-pesawat angkasa ini membuat kesadaran
yang muncul menjadi semakin berkembang. Bumi adalah satu-satunya planet yang
dihuni oleh makhluk hidup. Bumi terletak pada galaksi bima sakti dan berputar
mengelilingi matahari. Rotasi dan revolusi bumi mengelilingi matahari
menjadikan bumi sebagai sebuah magnet besar. Garis medan magnet bumi yang
memiliki arah dari selatan bumi ke arah utara bumi merupakan benteng serangan
dari partikel luar angkasa yang mengarah ke permukaan bumi. Lintasan planet
bumi mengelilingi matahari berbentuk elips, bukan bulat. Seperti yang
dikemukakan oleh Johannes Kepler
(1571–1630) seorang ahli matematika dan astronomi Jerman menjelaskan gerakan
planet di dalam tata surya yang terdiri dari hukum Kepler I, hukum Kepler II, dan
hukum Kepler III. Posisi dan lintasan bumi sangat perlu diketahui oleh setiap
orang karena bumi merupakan tempat dimana manusia bisa hidup, beraktivitas, dan
lain sebagainya. Oleh sebab itu penulis membuat makalah dengan judul “Posisi dan Lintasan Bumi sebagai Planet”.
1.2
Rumusan
Masalah
Dari permasalahan di
atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah
posisi bumi sebagai planet?
2. Bagaimanakah
lintasan bumi sebagai planet?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai
berikut.
1. Untuk
mengetahui posisi bumi sebagai planet.
2. Untuk
mengetahui lintasan bumi sebagai planet.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu membimbing
peserta didik khususnya Anak PAUD supaya mengetahui benda-benda yang ada di
luar angkasa khususnya posisi dan lintasan planet bumi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Posisi
Bumi sebagai Planet
Planet Bumi berada
di dalam galaksi bima sakti dan termasuk anggota dari tata surya. Galaksi adalah
sebuah
sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang dengan segala
bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam, gas dan
debu kosmik medium antar bintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang
dikenal dengan materi gelap. Tata surya adalah kumpulan benda langit yang
terdiri atas sebuah bintang
yang disebut matahari
dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya
yang terdiri dari 8 planet yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus, planet kerdil,
satelit, meteor, asteroid, komet dan jutaan benda langit lainnya. Pluto bukan
disebut planet lagi melainkan satelit karena ukurannya yang tidak memenuhi
ukuran planet. Ukuran Pluto 2.400 km (1.500 mil) yaitu sangat kecil
dibandingkan ukuran planet lainnya.
Bumi merupakan planet
ketiga terdekat dari matahari setelah merkurius dan venus. Planet Bumi merupakan satu-satunya
planet dalam Tata Surya ini yang dihuni makhluk hidup terutama manusia. Planet
Bumi diapit oleh planet Venus dan planet Mars. Jarak bumi ke matahari sekitar
149.600.000 km. Bumi berdiameter 12.756 km di equator dan 12.712 km pada arah kutub,
oleh sebab itu Bumi tidak bulat melainkan lonjong. Luas permukaan bumi 510 juta
km2 dimana 75% bumi terdiri dari lautan. Lingkaran khatulistiwanya
40.000 km. Ada tiga cara pengelompokan planet-planet. Pertama
planet dikelompokkan dengan bumi sebagai pembatas. Planet yang berada di dalam
orbit bumi disebut planet inferior. Planet yang terletak di luar orbit bumi
disebut planet superior. Yang termasuk planet inferior hanyalah Merkurius dan
Venus, sedangkan planet superior adalah Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus. Kedua, planet dikelompokkan dengan asteroid sebagai pembatas yaitu
planet dalam (inner planet) dan planet luar (outer planets). Planet yang
orbitnya berada di dalam asteroid yaitu planet dalam, sedangkan yang berada di
luar asteroid disebut planet luar. Yang termasuk planet dalam adalah Merkurius,
Venus, Bumi dan Mars sedangkan yang termasuk planet luar adalah Jupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Ketiga, planet dikelompokkan berdasarkan ukuran
dan komposisi bahan penyusunnya yaitu planet terrestrial dan planet Jovian.
Planet terrestrial atau planet kebumian adalah planet yang ukuran dan
komposisinya mirip dengan Bumi. Yang termasuk dengan planet terrestrial adalah
planet Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Planet Jovian atau planet raksasa
adalah planet yang ukuran dan komposisi penyusunnya mirip dengan Jupiter yaitu
terdiri atas bongkahan es dan gas hydrogen. Yang termasuk planet jovian adalah
Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Bumi adalah planet biru dengan luas perairan lebih luas
daripada luas daratan. Air memelihara kehidupan dan menjadi fasilitas
terjadinya proses-proses yang terjadi di permukaan yang membentuk daratan. Bumi
berbentuk bulat tetapi tidak sempurna yaitu agak pepat di kedua kutubnya dan
agak menggembung di sekitar khatulistiwa. Oleh karena itu garis tengah
khatulistiwa lebih panjang daripada garis tengah kutub. Penyebab hal tersebut
yaitu pada jaman dahulu sewaktu bumi mengalami pembekuan dari gas menjadi cair
kemudian menjadi padat, bumi berotasi sangat cepat. Karena rotasi ini, kelembaban
bumi menyebabkan bagian di sektitar khatulistiwa berayun keluar. Bumi terbentuk
sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan muncul di permukaannya pada miliar tahun pertama. Biosfer Bumi kemudian secara perlahan mengubah atmosfer dan kondisi fisik dasar lainnya, yang memungkinkan terjadinya perkembangbiakan organisme serta pembentukan lapisan ozon, yang bersama medan magnet Bumi menghalangi radiasi surya berbahaya dan mengizinkan makhluk hidup mikroskopis untuk
berkembang biak dengan aman di daratan. Sifat fisik, sejarah geologi, dan orbit bumi memungkinkan
kehidupan untuk bisa terus bertahan. Berikut gambar posisi bumi di dalam tata
surya.
Gambar 1. Posisi bumi di dalam tata surya
2.2 Lintasan Bumi sebagai Planet
Bumi sebagai planet
berputar pada porosnya (rotasi) dan berputar mengeilingi matahari (revolusi).
Perputaran bumi mengelilingi matahari berbentuk elips. Berikut gambar lintasan
planet bumi mengelilingi matahari.
Gambar
2. Lintasan Bumi mengelilingi Matahari
a.
Setiap
planet bergerak dengan lintasan elips, Matahari berada di salah satu fokusnya.
b.
Luas
daerah yang disapu pada selang waktu yang sama akan selalu sama.
c.
Perioda
kuadrat suatu planet berbanding dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari
Matahari.
Ketiga hukum di atas ditemukan oleh ahli matematika dan
astronomi Jerman: Johannes Kepler (1571–1630), yang menjelaskan gerakan planet di dalam tata surya. Hukum di atas menjabarkan gerakan dua benda yang saling
mengorbit. Karya Kepler didasari oleh data pengamatan Tycho Brahe, yang diterbitkannya sebagai 'Rudolphine tables'. Sekitar
tahun 1605, Kepler menyimpulkan bahwa data posisi planet hasil pengamatan Brahe
mengikuti rumusan matematika cukup sederhana yang tercantum di atas. Hukum
Kepler mempertanyakan kebenaran astronomi dan fisika warisan zaman Aristoteles dan Ptolemaeus. Ungkapan Kepler bahwa Bumi beredar
sekeliling, berbentuk elips dan bukannya epicycle, dan membuktikan bahwa
kecepatan gerak planet bervariasi, mengubah astronomi dan fisika. Hampir seabad
kemudian, Isaac Newton mendeduksi Hukum Kepler dari
rumusan hukum karyanya, hukum gerak dan hukum gravitasi Newton, dengan
menggunakan Euclidean geometri klasik.
Lintasan
bumi mengelilingi matahari lebih dijelaskan pada Hukum Kepler I yang menyatakan
bahwa: “Setiap planet bergerak dengan
lintasan elips, Matahari berada di salah satu fokusnya”. Pada zaman Kepler,
klaim di atas adalah radikal. Kepercayaan yang berlaku (terutama yang berbasis
teori epicycle) adalah bahwa orbit harus didasari lingkaran sempurna.
Pengamatan ini sangat penting pada saat itu karena mendukung pandangan alam semesta
menurut Copernicus. Ini tidak berarti ia kehilangan relevansi dalam konteks
yang lebih modern. Meski secara teknis elips tidak sama dengan lingkaran,
tetapi sebagian besar planet planet mengikuti orbit yang bereksentrisitas
rendah, jadi secara kasar bisa dibilang mengaproksimasi lingkaran. Jadi, kalau
diteliti dari pengamatan jalan edaran planet, tidak jelas kalau orbit sebuah
planet adalah elips. Namun, dari bukti perhitungan Kepler, orbit-orbit itu
adalah elips, yang juga memperbolehkan benda-benda angkasa yang jauh dari
Matahari untuk memiliki orbit elips. Benda-benda angkasa ini tentunya sudah
banyak dicatat oleh ahli astronomi, seperti komet dan asteroid. Sebagai contoh,
Pluto yang diamati pada akhir tahun 1930, yang terlambat diketemukan karena bentuk
orbitnya yang sangat elips dan kecil ukurannya.
Rotasi
Bumi merujuk pada gerakan perputaran planet Bumi pada sumbunya. Bumi berputar dari barat ke arah
timur, atau jika dilihat dari utara, melawan arah jarum jam. Akibat pergerakan
pada sumbunya, setiap daerah di bumi mengalami siang dan malam, walaupun dengan
panjang siang dan malam yang bisa berbeda-beda. Waktu yang diperlukan Bumi
untuk melakukan satu kali gerak rotasi adalah 24 jam. Ini berarti bahwa
permukaan Bumi bergerak dengan kecepatan sekitar 0,5 km/detik.
Gerak revolusi adalah gerakan Bumi
mengelilingi matahari, melalui lintasan yang disebut orbit. Karena jarak Bumi
ke matahari jauh lebih besar dari ukuran garis tengah Bumi, maka gerak revolusi
Bumi berlangsung jauh lebih lama dari gerak rotasi Bumi, karena memiliki orbit
yang jauh lebih panjang daripada keliling Bumi. Gerak revolusi Bumi menyebabkan
adanya perbedaan musim di permukaan Bumi. Waktu yang diperlukan untuk satu
putaran revolusi adalah 365 hari (1 tahun). Dengan jarak rata-rata Bumi ke
matahari yang bernilai sekitar 150 juta km, berarti bahwa Bumi bergerak
revolusi dengan kecepatan sekitar 30 km/detik. Dalam kenyataan, orbit Bumi
tidak berupa suatu lingkaran (yang memiliki jari-jari tetap), tetapi lebih
berupa bangun antara lingkaran dan elips. Ini berarti bahwa jarak Bumi ke
matahari tidak selalu sama dari waktu ke waktu. Ada waktu ketika Bumi relatif
dekat ke matahari, dan ada pula waktu ketika Bumi relatif jauh dari matahari.
Jarak terjauh Bumi dari matahari disebut jarak aphelion, sedang jarak
terdekatnya disebut jarak perihelion. Jarak aphelion adalah sekitar 152
600 000 km, sedang jarak perihelion adalah sekitar 147 100 000 km. Sumbu Bumi
ketika berputar juga tidak selalu tetap arahnya, tetapi memiliki kemiringan
yang berubah-ubah dari tegak (kemiringan nol), sampai kemiringan 23,45o.
Perubahan kemiringan sumbu putar Bumi inilah sesungguhnya yang menyebabkan
adanya perubahan musim di permukaan Bumi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Bumi sebagai planet terletak di
galaksi bima sakti, dan termasuk anggota dari tata surya. Bumi adalah planet
ke-3 dari matahari, setelah merkurius dan venus. Jarak bumi ke matahari sekitar
149.600.000 km. Planet Bumi merupakan satu-satunya planet pada Tata Surya ini
yang dihuni mahluk hidup terutama manusia. Planet Bumi diapit oleh planet Venus
dan planet Mars.
2. Lintasan planet bumi berbentuk elips
mengelilingi matahari. Hal ini dijelaskan pada Hukum Kepler I yang menyatakan
bahwa Setiap planet bergerak dengan lintasan elips, matahari berada di salah
satu fokusnya. Selain mengelilingi matahari (berevolusi), bumi juga berputar
pada porosnya (berotasi). Jarak terjauh bumi dari matahari disebut aphelion dan
jarak terdekat bumi dari matahari disebut perihelion.
3.2 Saran
Adapun saran yang ingin disampaikan melalui makalah ini
yaitu sebagai berikut.
1. Kepada guru, khususnya guru Paud
diharapkan dapat mengajari anak Paud tentang posisi dan lintasan bumi sebagai
planet dengan cara memberikan pengenalan melalui gambar-gambar bumi.
2. Kepada pemerintah sebaiknya memberikan sumbangan berupa gambar-gambar
tentang alam semesta kepada Paud-Paud yang ada di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Akibat Rotasi Bumi.
http://pelajaran-lengkap.blogspot.com/2012/04/12-akibat-rotasi-bumi_01.html. Akses:
12 Sepetmber 2014
Anonim.
2013. Planet Bumi.
http://aup.eduku.net/AuP%20KONTEN/EDUKASINET/SMA/GEOGRAFI/Planet.Bumi/materi01.html. Akses:
12 September 2014
Anonim.
2013. Struktur Semesta.
http://urantia-indonesia.tripod.com/struktur-semesta.htm. Akses:
13 September 2014
Anonim.
2013. Hukum Kepler.
Akses:
14 September 2014
Anonim.
2013. Mengapa Orbit Planet Berbentuk
Elips.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar