Minggu, 24 Juli 2016

Posisi dan Lintasan Bumi sebagai Planet



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan teknologi pun semakin canggih. Hal ini membuat para ahli semakin antusias dalam melakukan penelitian di luar angkasa. Seperti Copernicus, ia mengemukaan teori “Heliosentris”, yang menyatakan bahwa sebenarnya bumi tidak memiliki kedudukan istimewa di alam semesta ini. Bumi adalah salah satu planet yang bersama planet-planet lain bergerak mengitari matahari. Meskipun sejak abad 18 manusia sudah menyadari bahwa bumi adalah sebuah planet yang bergerak mengitari matahari, kesadaran ini baru muncul dengan kuat pada abad ke-20. Pada masa ini penerbangan pesawat ruang angkasa semakin maju. Gambar-gambar bumi yang dilihat dari angkasa hasil pemotretan pesawat-pesawat angkasa ini membuat kesadaran yang muncul menjadi semakin berkembang. Bumi adalah satu-satunya planet yang dihuni oleh makhluk hidup. Bumi terletak pada galaksi bima sakti dan berputar mengelilingi matahari. Rotasi dan revolusi bumi mengelilingi matahari menjadikan bumi sebagai sebuah magnet besar. Garis medan magnet bumi yang memiliki arah dari selatan bumi ke arah utara bumi merupakan benteng serangan dari partikel luar angkasa yang mengarah ke permukaan bumi. Lintasan planet bumi mengelilingi matahari berbentuk elips, bukan bulat. Seperti yang dikemukakan oleh Johannes Kepler (1571–1630) seorang ahli matematika dan astronomi Jerman menjelaskan gerakan planet di dalam tata surya yang terdiri dari hukum Kepler I, hukum Kepler II, dan hukum Kepler III. Posisi dan lintasan bumi sangat perlu diketahui oleh setiap orang karena bumi merupakan tempat dimana manusia bisa hidup, beraktivitas, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu penulis membuat makalah dengan judul “Posisi dan Lintasan Bumi sebagai Planet”.

1.2  Rumusan Masalah
Dari permasalahan di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
1.      Bagaimanakah posisi bumi sebagai planet?
2.      Bagaimanakah lintasan bumi sebagai planet?
1.3  Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1.      Untuk mengetahui posisi bumi sebagai planet.
2.      Untuk mengetahui lintasan bumi sebagai planet.

1.4  Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu membimbing peserta didik khususnya Anak PAUD supaya mengetahui benda-benda yang ada di luar angkasa khususnya posisi dan lintasan planet bumi.























BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Posisi Bumi sebagai Planet
Planet Bumi berada di dalam galaksi bima sakti dan termasuk anggota dari tata surya. Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam, gas dan debu kosmik medium antar bintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap. Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya yang terdiri dari 8 planet yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus,  planet kerdil, satelit, meteor, asteroid, komet dan jutaan benda langit lainnya. Pluto bukan disebut planet lagi melainkan satelit karena ukurannya yang tidak memenuhi ukuran planet. Ukuran Pluto 2.400 km (1.500 mil) yaitu sangat kecil dibandingkan ukuran planet lainnya.
Bumi merupakan planet ketiga terdekat dari matahari setelah merkurius dan venus. Planet Bumi merupakan satu-satunya planet dalam Tata Surya ini yang dihuni makhluk hidup terutama manusia. Planet Bumi diapit oleh planet Venus dan planet Mars. Jarak bumi ke matahari sekitar 149.600.000 km. Bumi berdiameter 12.756 km di equator dan 12.712 km pada arah kutub, oleh sebab itu Bumi tidak bulat melainkan lonjong. Luas permukaan bumi 510 juta km2 dimana 75% bumi terdiri dari lautan. Lingkaran khatulistiwanya 40.000 km. Ada tiga cara pengelompokan planet-planet. Pertama planet dikelompokkan dengan bumi sebagai pembatas. Planet yang berada di dalam orbit bumi disebut planet inferior. Planet yang terletak di luar orbit bumi disebut planet superior. Yang termasuk planet inferior hanyalah Merkurius dan Venus, sedangkan planet superior adalah Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Kedua, planet dikelompokkan dengan asteroid sebagai pembatas yaitu planet dalam (inner planet) dan planet luar (outer planets). Planet yang orbitnya berada di dalam asteroid yaitu planet dalam, sedangkan yang berada di luar asteroid disebut planet luar. Yang termasuk planet dalam adalah Merkurius, Venus, Bumi dan Mars sedangkan yang termasuk planet luar adalah Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Ketiga, planet dikelompokkan berdasarkan ukuran dan komposisi bahan penyusunnya yaitu planet terrestrial dan planet Jovian. Planet terrestrial atau planet kebumian adalah planet yang ukuran dan komposisinya mirip dengan Bumi. Yang termasuk dengan planet terrestrial adalah planet Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Planet Jovian atau planet raksasa adalah planet yang ukuran dan komposisi penyusunnya mirip dengan Jupiter yaitu terdiri atas bongkahan es dan gas hydrogen. Yang termasuk planet jovian adalah Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Bumi adalah planet biru dengan luas perairan lebih luas daripada luas daratan. Air memelihara kehidupan dan menjadi fasilitas terjadinya proses-proses yang terjadi di permukaan yang membentuk daratan. Bumi berbentuk bulat tetapi tidak sempurna yaitu agak pepat di kedua kutubnya dan agak menggembung di sekitar khatulistiwa. Oleh karena itu garis tengah khatulistiwa lebih panjang daripada garis tengah kutub. Penyebab hal tersebut yaitu pada jaman dahulu sewaktu bumi mengalami pembekuan dari gas menjadi cair kemudian menjadi padat, bumi berotasi sangat cepat. Karena rotasi ini, kelembaban bumi menyebabkan bagian di sektitar khatulistiwa berayun keluar. Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan muncul di permukaannya pada miliar tahun pertama. Biosfer Bumi kemudian secara perlahan mengubah atmosfer dan kondisi fisik dasar lainnya, yang memungkinkan terjadinya perkembangbiakan organisme serta pembentukan lapisan ozon, yang bersama medan magnet Bumi menghalangi radiasi surya berbahaya dan mengizinkan makhluk hidup mikroskopis untuk berkembang biak dengan aman di daratan. Sifat fisik, sejarah geologi, dan orbit bumi memungkinkan kehidupan untuk bisa terus bertahan. Berikut gambar posisi bumi di dalam tata surya.

             Gambar 1. Posisi bumi di dalam tata surya
2.2  Lintasan Bumi sebagai Planet
Bumi sebagai planet berputar pada porosnya (rotasi) dan berputar mengeilingi matahari (revolusi). Perputaran bumi mengelilingi matahari berbentuk elips. Berikut gambar lintasan planet bumi mengelilingi matahari.
Gambar 2. Lintasan Bumi mengelilingi Matahari
Di dalam astronomi, tiga Hukum Gerakan Planet Kepler adalah:
a.       Setiap planet bergerak dengan lintasan elips, Matahari berada di salah satu fokusnya.
b.       Luas daerah yang disapu pada selang waktu yang sama akan selalu sama.
c.        Perioda kuadrat suatu planet berbanding dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari Matahari.
Ketiga hukum di atas ditemukan oleh ahli matematika dan astronomi Jerman: Johannes Kepler (1571–1630), yang menjelaskan gerakan planet di dalam tata surya. Hukum di atas menjabarkan gerakan dua benda yang saling mengorbit. Karya Kepler didasari oleh data pengamatan Tycho Brahe, yang diterbitkannya sebagai 'Rudolphine tables'. Sekitar tahun 1605, Kepler menyimpulkan bahwa data posisi planet hasil pengamatan Brahe mengikuti rumusan matematika cukup sederhana yang tercantum di atas. Hukum Kepler mempertanyakan kebenaran astronomi dan fisika warisan zaman Aristoteles dan Ptolemaeus. Ungkapan Kepler bahwa Bumi beredar sekeliling, berbentuk elips dan bukannya epicycle, dan membuktikan bahwa kecepatan gerak planet bervariasi, mengubah astronomi dan fisika. Hampir seabad kemudian, Isaac Newton mendeduksi Hukum Kepler dari rumusan hukum karyanya, hukum gerak dan hukum gravitasi Newton, dengan menggunakan Euclidean geometri klasik.
Lintasan bumi mengelilingi matahari lebih dijelaskan pada Hukum Kepler I yang menyatakan bahwa: “Setiap planet bergerak dengan lintasan elips, Matahari berada di salah satu fokusnya”. Pada zaman Kepler, klaim di atas adalah radikal. Kepercayaan yang berlaku (terutama yang berbasis teori epicycle) adalah bahwa orbit harus didasari lingkaran sempurna. Pengamatan ini sangat penting pada saat itu karena mendukung pandangan alam semesta menurut Copernicus. Ini tidak berarti ia kehilangan relevansi dalam konteks yang lebih modern. Meski secara teknis elips tidak sama dengan lingkaran, tetapi sebagian besar planet planet mengikuti orbit yang bereksentrisitas rendah, jadi secara kasar bisa dibilang mengaproksimasi lingkaran. Jadi, kalau diteliti dari pengamatan jalan edaran planet, tidak jelas kalau orbit sebuah planet adalah elips. Namun, dari bukti perhitungan Kepler, orbit-orbit itu adalah elips, yang juga memperbolehkan benda-benda angkasa yang jauh dari Matahari untuk memiliki orbit elips. Benda-benda angkasa ini tentunya sudah banyak dicatat oleh ahli astronomi, seperti komet dan asteroid. Sebagai contoh, Pluto yang diamati pada akhir tahun 1930, yang terlambat diketemukan karena bentuk orbitnya yang sangat elips dan kecil ukurannya.
                Rotasi Bumi merujuk pada gerakan perputaran planet Bumi pada sumbunya. Bumi berputar dari barat ke arah timur, atau jika dilihat dari utara, melawan arah jarum jam. Akibat pergerakan pada sumbunya, setiap daerah di bumi mengalami siang dan malam, walaupun dengan panjang siang dan malam yang bisa berbeda-beda. Waktu yang diperlukan Bumi untuk melakukan satu kali gerak rotasi adalah 24 jam. Ini berarti bahwa permukaan Bumi bergerak dengan kecepatan sekitar 0,5 km/detik.
            Gerak revolusi adalah gerakan Bumi mengelilingi matahari, melalui lintasan yang disebut orbit. Karena jarak Bumi ke matahari jauh lebih besar dari ukuran garis tengah Bumi, maka gerak revolusi Bumi berlangsung jauh lebih lama dari gerak rotasi Bumi, karena memiliki orbit yang jauh lebih panjang daripada keliling Bumi. Gerak revolusi Bumi menyebabkan adanya perbedaan musim di permukaan Bumi. Waktu yang diperlukan untuk satu putaran revolusi adalah 365 hari (1 tahun). Dengan jarak rata-rata Bumi ke matahari yang bernilai sekitar 150 juta km, berarti bahwa Bumi bergerak revolusi dengan kecepatan sekitar 30 km/detik. Dalam kenyataan, orbit Bumi tidak berupa suatu lingkaran (yang memiliki jari-jari tetap), tetapi lebih berupa bangun antara lingkaran dan elips. Ini berarti bahwa jarak Bumi ke matahari tidak selalu sama dari waktu ke waktu. Ada waktu ketika Bumi relatif dekat ke matahari, dan ada pula waktu ketika Bumi relatif jauh dari matahari. Jarak terjauh Bumi dari matahari disebut jarak aphelion, sedang jarak terdekatnya disebut jarak perihelion. Jarak aphelion adalah sekitar 152 600 000 km, sedang jarak perihelion adalah sekitar 147 100 000 km. Sumbu Bumi ketika berputar juga tidak selalu tetap arahnya, tetapi memiliki kemiringan yang berubah-ubah dari tegak (kemiringan nol), sampai kemiringan 23,45o. Perubahan kemiringan sumbu putar Bumi inilah sesungguhnya yang menyebabkan adanya perubahan musim di permu­kaan Bumi.



           















BAB III
PENUTUP

3.1  Simpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.
1.   Bumi sebagai planet terletak di galaksi bima sakti, dan termasuk anggota dari tata surya. Bumi adalah planet ke-3 dari matahari, setelah merkurius dan venus. Jarak bumi ke matahari sekitar 149.600.000 km. Planet Bumi merupakan satu-satunya planet pada Tata Surya ini yang dihuni mahluk hidup terutama manusia. Planet Bumi diapit oleh planet Venus dan planet Mars.
2.   Lintasan planet bumi berbentuk elips mengelilingi matahari. Hal ini dijelaskan pada Hukum Kepler I yang menyatakan bahwa Setiap planet bergerak dengan lintasan elips, matahari berada di salah satu fokusnya. Selain mengelilingi matahari (berevolusi), bumi juga berputar pada porosnya (berotasi). Jarak terjauh bumi dari matahari disebut aphelion dan jarak terdekat bumi dari matahari disebut perihelion.

3.2  Saran

Adapun saran yang ingin disampaikan melalui makalah ini yaitu sebagai berikut.
1.      Kepada guru, khususnya guru Paud diharapkan dapat mengajari anak Paud tentang posisi dan lintasan bumi sebagai planet dengan cara memberikan pengenalan melalui gambar-gambar  bumi.
2.      Kepada pemerintah sebaiknya  memberikan sumbangan berupa gambar-gambar tentang alam semesta kepada Paud-Paud yang ada di Indonesia.







DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Akibat Rotasi Bumi.
Anonim. 2013. Planet Bumi.

Anonim. 2013. Struktur Semesta.
Anonim. 2013. Hukum Kepler.
Akses: 14 September 2014

Anonim. 2013. Mengapa Orbit Planet Berbentuk Elips.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar