BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sehat adalah suatu keadaan utuh yang dinamis dalam daur kehidupan, dimana
manusia dapat berfungsi dan menyesuaikan diri secara terus-menerus terhadap
perubahan yang timbul untuk memenuhi kebutuhan essensial dalam hidup
sehari-hari. Kesehatan juga diartikan sebagai suatu hal yang mendatangkan sehat
atau kebaikan dengan memberikan zat makanan yang dibutuhkan tubuh. Setiap
pribadi mempunyai hak untuk memperoleh kesehatan. Sehat
bukan hanya bebas dari penyakit, tetapi meliputi seluruh kehidupan manusia,
termasuk aspek sosial, psikologis, spritual, faktor – faktor lingkungan,
ekonomi, pendidikan dan rekreasi. Bila salah satu faktor di atas tidak terpenuhi
atau terganggu, dapat menyebabkan gangguan perasaan yang akan menimbulkan
keadaan tidak sehat. Walaupun tidak terdapat penyakit atau keadaan tidak sehat.
Sehat merupakan suatu keadaan yang terdapat selama masa tumbuh kembang manusia
yang dimulai dari sejak dini. Kesehatan adalah harta yang tak ternilai
harganya. Kesehatan individu atau diri sendiri dapat terwujud apabila seseorang
menjaga kesehatan tubuhnya. Hidup sehat dan segar itu tidak datang dengan
sendirinya. Sehat itu harus diusahakan dan dibiasakan dari sejak dini . Ketika
bayi, fungsi otak telah terbentuk hingga 42 persen dan akan meningkat hingga 98
persen setelah berusia 6 tahun. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua
untuk lebih memperhatikan asupan protein anak pada rentang usia tersebut.
Dalam memberikan makanan bayi ASI
merupakan makanan utama, sedang lainnya sebagai makanan pelengkap.
Kesehatan anak sangat penting untuk
diperhatikan sejak dini mulai dari dalam kandungan. Kesehatan sangat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang mendapat gizi
seimbang dan sehat akan tumbuh menjadi manusia yang berkualitas. Anak usia 1 –
3 tahun sangat rentan terhadap penyakit gizi. Mereka boleh diajari makan
sendiri, dengan cara mencicipi makanan yang lunak, tidak pedas dan tidak
merangsang. Pemberian makanan manis pada anak usia dini tidak boleh terlalu
banyak supaya tidak terjadi karies (gigi berlubang), oleh karena itu anak perlu
belajar menggosok gigi. Pada usia 4 – 6 tahun kebutuhan nutrien anak relatif
kurang, sebab anak sudah bisa memilih makanan sendiri.
Menurut beberapa ahli pada umumnya
masalah kesehatan yang sering dialami anak-anak adalah kurang gizi, pola makan,
kurang olahraga, dan pelecehan. Seperti yang dinyatakan dalam penelitian
Pollitt dkk, bahwa gizi sangat mempengaruhi perkembangan kognitif anak. Pola
makan sangat berkaitan erat dengan hal ini. Maraknya makanan cepat saji dengan
berbagai variasi yang sangat menarik untuk anak seperti sosis, hotdog, pizza,
makanan ringan, dan lain-lain menjadi kendala tersendiri yang mempersulit
pemenuhan kesehatan anak. Perlu kreativitas yang tinggi bagi guru dan orang tua
untuk mengemas makanan sehat yang menarik bagi anak khususnya anak balita.
1.2
Rumusan
Masalah
Dari permasalahan di
atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
1. Apakah
pengertian dari anak sehat dan dimensinya?
2. Apa
saja ciri-ciri anak sehat?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai
berikut.
1. Untuk
mengetahui pengertian dari anak sehat dan dimensinya.
2. Untuk
mengetahui ciri-ciri anak sehat.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu membimbing
peserta didik khususnya Anak PAUD supaya membiasakan hidup sehat dalam
kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Anak Sehat dan Dimensinya
Anak merupakan makhluk sosial sama halnya dengan
orang dewasa. Anak juga membutuhkan orang lain untuk bisa membantu
mengembangkan kemampuannya, karena pada dasarnya anak lahir dengan segala
kelemahan, sehingga tanpa orang lain anak tidak mungkin dapat mencapai taraf
kemanusiaan yg normal.
Sehat berarti terbebas
dari segala penyakit. Definisi sehat menurut UU No. 9 Tahun 1960 tentang
Pokok-Pokok Kesehatan, sehat adalah sehat badan, rohani (mental), dan sosial,
bukan hanya sebatas dari penyakit-penyakit, cacat, dan kelemahan. Kesehatan
rohani atau jiwa adalah kondisi yang memungkinkan perkembagan fisik,
intelektual, dan emosional yang optimal dari seseorang. Sedangkan kesehatan
jasmani yaitu kondisi yang memungkinkan pertumbuhan serta perkembangan badan.
Sehat itu bisa diartikan sebagai sehat jiwa dan raga. UU No.23 Tahun 1992 Bab 1
Pasal 1 menyebutkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa,
dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Setiap anak berhak mendapatkan kesehatan untuk proses perkembangan
dan pertumbuhannya. Karna dengan kesehatan anak bisa melakukan apa yang dia
mau, beraktivitas dengan lancar dan baik, berfikir secara rasional, dan dapat
berkonsentrasi dalam belajarnya. Untuk itu, kesehatan sangatlah penting bagi
anak usia dini bahkan mempengaruhi kecerdasan otak anak. Akan tetapi bukan
hanya setiap anak saja, orang dewasa juga memerlukan kesehatan yang baik untuk
bisa mendidik dan memberikan contoh yang baik mengenai pentingnya kesehatan dan
menjaga kebersihan bagi anak-anak mereka.
Jadi, pengertian dari
anak sehat yaitu suatu keadaan atau kondisi anak yang normal baik badan serta
bagian-bagiannya yang terbebas dari penyakit sehingga dapat melakukan suatu
kegiatan tanpa hambatan fisik maupun psikis (mental, emosional, sosial,
ekonomi, dan spiritual). Bila batasan kesehatan yang terdahulu UU No. 9 Tahun
1960 itu hanya mencakup 3 dimensi atau aspek, yakni: fisik, mental, dan sosial.
Maka dalam pengertian anak sehat yang menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 1992,
disitu terdapat 4 kategori dimensi anak sehat yaitu sehat fisik, mental,
social, dan ekonomi. Secara umum, anak sehat mencakup beberapa katagori yaitu sebagai berikut.
a.
Fisik (badan) yaitu tubuh atau raga yang
sehat dan terbebas dari penyakit.
b.
Mental (jiwa) maksudnya adalah seseorang
yang memiliki motivasi, perasaan, dan pemikiran yang kuat dalam menjalani
kehidupannya dengan dapat mengontrol dirinya agar tetap stabil.
c.
Sosial maksudnya adalah seseorang yang
selalu mampu menyesuaikan diri pada setiap lingkungan sosial di sekitarnya.
d.
Ekonomi maksudnya adalah produktivitas
seseorang dalam hidupnya.
e.
Spiritual maksudnya adalah kehidupan
kerohanian, dimana seorang anak bisa mendekatkan diri kepada Tuhan melalui
ajaran agama yang dianut masing-masing sehingga akan tercipta moral yang baik
bagi anak tersebut.
f.
Emosional yaitu kemampuan untuk mengenal emosi seperti takut,
kenikmatan, kedukaan, dan kemarahan, dan untuk mengekspresikan emosi-emosi
secara cepat.
Hal ini berarti bahwa
kesehatan anak itu tidak hanya diukur dari aspek fisik, mental, dan sosial
saja, akan tetapi diukur juga dari aspek ekonomi atau produktivitasnya dalam
arti mempunyai pekerjaan atau menghasilkan sesuatu secara ekonomi.
Berikut beberapa
pengertian sehat menurut para ahli, yaitu sebagai berikut.
a.
Pepkins
Mendefinisikan
sehat sebagai keadaan keseimbangan yang dinamis dari badan dan fungsi-fungsinya
sebagai hasil penyesuaian yang dinamis terhadap kekuatan-kekuatan yang
cenderung mengganggunya. Badan seseorang bekerja secara aktif untuk
mempertahankan diri agar tetap sehat sehingga kesehatan selalu harus
dipertahankan.
b. Paune (1983)
Mengatakan sehat
adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self
care resources) yang menjamin tindakan untuk perawatan
diri ( self care actions) secara adekuat. Self care
resources mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap. Self
care actions merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan
untuk memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial dan
spiritual.
c. Pender (1982)
Sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh
melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku
yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian
diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas struktural.
d. Linda Ewles & Ina Simmet (1992)
Yang dikutip oleh A.E. Dumatubun dalam Jurnal
Antropologi Papua 2002, seperti berikut: 1. Konsep sehat dilihat
dari segi jasmani, yaitu dimensi sehat yang paling nyata karena perhatiannya
pada fungsi mekanisme tubuh. 2. Konsep sehat dari segi mental, yaitu
kemampuan berpikir dengan jernih dan koheren. Istilah mental dibedakan dengan
emosional dan sosial walaupun ada hubungan yang dekat di antara ketiganya. 3. Konsep
sehat dilihat dari segi emosional, yaitu kemampuan untuk mengenal emosi seperti
takut, kenikmatan, kedukaan, dan kemarahan, dan untuk mengekspresikan
emosi-emosi secara cepat. 4. Sehat dilihat dari segi sosial, berarti
kemampuan untuk membuat dan mempertahankan hubungan dengan orang lain. 5. Konsep
sehat dilihat dari aspek spiritual, yaitu berkaitan dengan kepercayaan dan
praktek keagamaan, berkaitan dengan perbuatan baik secara pribadi,
prinsip-prinsip tingkah laku, dan cara mencapai kedamaian dan merasa damai
dalam kesendirian. 6. Konsep sehat dilihat dari segi societal,
yaitu berkaitan dengan kesehatan pada tingkat individual yang terjadi karena
kondisi-kondisi sosial, politik, ekonomi dan budaya yang melingkupi individu
tersebut. Adalah tidak mungkin menjadi sehat dalam masyarakat yang
“sakit” yang tidak dapat menyediakan sumber-sumber untuk pemenuhan kebutuhan
dasar dan emosional.
Untuk mencapai
kesehatan yang optimal, sebagai guru dan orang tua harus mampu menyediakan
makanan-makanan sehat yang menarik bagi anak-anak, diantaranya seperti makanan
4 sehat 5 sempurna. Yang paling diperlukan oleh tubuh yaitu protein karena
protein berperan mengganti sel-sel tubuh yang rusak. Berikut gambar anak sehat.
Gambar
1. Anak sehat dan makanan sehat
2.2
Ciri-Ciri
Anak Sehat
Anak sehat itu biasanya
super aktif dalam tingkah lakunya maupun cara berkomunikasi, dia lebih suka
bergerak daripada diam, biasanya suka jahil terhadap teman-temannya. Jahil
tersebut merupakan proses perkembangan anak yang mempunyai rasa ingin tahunya
sangat tinggi.
Disini ada beberapa
ciri-ciri Anak Sehat, Menurut Departemen Kesehatan RI (1993), di antaranya
yaitu:
a. Tumbuh
dengan baik, dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan secara
teratur dan proporsional.
b. Tingkat
perkembangannya sesuai dengan tingkat umurnya.
c. Gesit,
aktif, dan gembira.
d. Mata
bersih dan bersinar.
e. Nafsu
makan baik.
f. Bibir
dan lidah tampak segar.
g. Pernafasan
tidak berbau.
h. Kulit
dan rambut tampak bersih dan tidak kering atau kusam.
i.
Mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungan.
Secara sederhana, anak sehat dilihat dari segi fisik, psikis
dan sosialisasi adalah:
a. Dilihat dari segi fisik ditandai
dengan sehatnya badan dan pertumbuhan jasmani yang normal.
- Dari segi psikis, anak sehat itu jiwanya berkembang secara wajar, pikiran bertambah cerdas, perasaan bertambah peka, kemauan bersosialisasi baik.
- Dari segi sosialisasi, anak tampak aktif dan gesit, ceria serta mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Jika ciri-ciri tersebut dimiliki oleh seorang anak, maka
anak tersebut dapat dikatakan memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang wajar
atau normal. Pengertian normal dalam pertumbuhan tidak identik dengan normal
dalam pengertian kedokteran. Sebagai contoh, anak yang memiliki pertumbuhan
yaitu tinggi badan di luar kelompok normal, karena memang tubuhnya pendek.
Namun dari sisi kedokteran dapat dikatakan anak tersebut dalam pertumbuhan yang
normal, karena anak tersebut berasal dari keluarga yang memiliki turunan
keluarga yang pendek.
BAB III
PENUTUP
1.1 Simpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Anak sehat adalah suatu
keadaan atau kondisi anak yang normal baik badan serta bagian-bagiannya yang
terbebas dari penyakit sehingga dapat melakukan suatu kegiatan tanpa hambatan
fisik maupun psikis (mental, emosional, sosial, ekonomi, dan spiritual).
2. Ciri-ciri
anak sehat yaitu:
a.
Tumbuh dengan baik, dapat dilihat dari
naiknya berat badan dan tinggi badan secara teratur dan proporsional.
b.
Tingkat perkembangannya sesuai dengan
tingkat umurnya.
c.
Gesit, aktif, dan gembira.
d.
Mata bersih dan bersinar.
e.
Nafsu makan baik.
f.
Bibir dan lidah tampak segar.
g.
Pernafasan tidak berbau.
h.
Kulit dan rambut tampak bersih dan tidak
kering atau kusam.
i.
Mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungan.
1.2 Saran
Adapun saran yang ingin disampaikan melalui makalah ini
yaitu sebagai berikut.
1. Kepada guru dan orang tua sebaiknya
mulai sejak dini mengajarkan anak-anak berperilaku hidup sehat karena sehat
adalah modal utama meraih kesuksesan.
2. Kepada pemerintah sebaiknya lebih
memperhatikan dan memberikan nutrisi gratis bagi anak-anak usia dini.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2013. Konsep Sehat Berdasarkan Dimensi.
http://inspirasisangmahasiswa.blogspot.com/2013/03/konsep-sehat-berdasarkan-dimensi.html.
Akses:
9 September 2014
Multazam.
2012. Makalah Kesehatan dan Gizi.
http://multazam-einstein.blogspot.com/2012/12/makalah-kesehatan-dan-gizi.html.
Akses: 9 September 2014.
Rike.
2011. Pelayanan Kesehatan anak.
http://rike-rikeriwayanti.blogspot.com/2011/06/pelayanan-kesehatan-anak.html.
Akses: 9 September 2014.
Semioun, Yustinus.
2006. Kesehatan Mental 1. Yogyakarta
: Kanisius.
Wiraminardja,
Sutardjo. 2010. Pengantar Psikologi
Abnormal. Bandung : Refika Aditama.
Best Gambling Sites for Live dealer games - Dr.MD
BalasHapusLive 부천 출장샵 dealer games · Live dealer casino 하남 출장마사지 games 남양주 출장샵 · Live dealer casino games · 창원 출장마사지 Live dealer casino games · Live dealer casino games 서산 출장마사지